BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era
globalisasi ini informasi cenderung semakin membanjiri siapapun dan dimanapun
dia berada. Dengan semakin melimpahnya informasi maka timbulah term-term baru
dalam berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan yang digunakan oleh sumber
informasi dalam pendistribusian pesan kepada khalayak. Hal ini dimaksudkan
untuk meringkas pesan – pesan agar menjadi lebih sederhana dan mudah difahami.
Perkembangan
term-term dalam komuikasi pun tak terlepas dari melimpahnya informasi yang
membanjiri dunia. Dari sekian banyak term komunikasi ada beberapa term baru yan
semakin populer di masyarakat, diantaranya adalah public relation. Public
relation adalah turunan dari ilmu komunikasi yang berarti usaha yang
direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan
mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
Public Relation adalah fungsi menejemen yang
sanggat berperan penting dalam suatu lembaga keorganisasian maupun perusahaan,
dengan adanya Public Relation maka suatu lembaga bisa di kenal di dalam suatu
masyarakat atau Publiknya, tanpa Public Relation suatu perusahaan tidak bisa
berperan aktiv dalam suatu masyarakat, maka dari itu Public Relation harus ada
di dalam suatu lembaga, baik organisasi maupun perusahaan.
Adapun dalam suatu menejemen Dakwah yang
sifatnya untuk mempengaruhi masyarakat agar selalu berjalan di jalan yang di
ridohi Allah, dakwah juga perlu mengunakan suaru menejemen yang sama halnya
yang di gunakan dalam Public Relation sehingga dalam penerapan kerjanya Dakwah
dan Public Relation mempunyai banyak kesamaan namun juga ada perbedaanya,
misalnya dalam Dakwah materi yang di sampaikan adalah hal-hal yang mengandung
keagamaan dan orentasinya untuk kepentingan dunia dan akhirat.
Sedangkan untuk Public Relation pesan yang di
sampaikan yaitu sesuai dengan kepentingan perusahaan atau lembaga itu sendiri,
sedangkan untuk orentasinya hanya untuk kepentingan masyarakan dan perusahhan
di dunia saja, dan masih banyak persamaan dan perbedaannya.
B. Rumusan masalah
1.
Apa definisi Publick Relation?
- Apa Tujuan Public Relation?
- Bagaimana fungsi Public Relation?
4.
Apa yang di maksud dengan Dakwah Islamiah?
- Bagaimana Peran public relation dalam Dakwah?
6.
Apa kesamaan antara Publick Relation dengan
Dakwah?
Makalah ini disajikan berdasarkan studi
literature-literatur yang berhubungan dengan kajian public relation dan dakwah
serta dari pengetahuan penulis yang didapat di ruang kuliah.
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Publick Relation
1.
Pengertian Public Relation
Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan
sengaja guna membangun dan memperetahankan pengertian timbal-balik antara
Organisasi dan Masyarakat.[1] Public Relation adalah fungsi menejemen
yang menilai sikap public mengidentifikasikan dan tata cara organisasi demi
kepentingan publicnya, serta merencanakan suatu progran kegiatan dan komunikasi
untuk memper oleh pengertian dan dukungan publiknya.[2] Pendapat
ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas
yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar
organisasi.[3]
Pengertian public relation adalah: Interaksi
dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah
pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan
faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara
tepat dan dengan secara terus menerus karenapublic relation merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.[4]
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang
mengatakan bahwa "public relation adalah kegiatan komunikasi yang
dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan. Sedangkan
Marston mengatakan "public relation adalah suatu perencanaan dengan
menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Scholz
mengatakan bahwa "public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong
untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab
sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada
kedua belah pihak".
Pengertian public relation secara umum dan
khusus sebagai berikut:
1.
Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana
public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua
belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi
publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya
pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.[5]
Public Opinion menyebutkan bahwa public
relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan
publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu.[6]
2.
Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen
yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian,
dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah
manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik,
menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat
publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu
mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak
dalam komunikasi sebagai alat utama.[7]
Dalam buku dasar-dasar public relation juga
mengatakan bahwa "public relations is a management function, of a
continuing and planned character, through which public and private
organizations and institutions seek to win and retain the understanding,
sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by
evaluatingpublic opinion about themselves, in order to correlate, as far as
possible their own policies and procedures, to achieve by planned and
widespread information more productive corporation and more efficient
fulfillment of their common interests".[8]
yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen
dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh
organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau
kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga
tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk
memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan
yang terencana dan tersebar luas.
Jadi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwasanya Public Relation adalah fungsi menejemen yang ada di suatu lembaga
organisasi maupun perusahaan yang membagun komunikasi dengan Public lembaga
tersebut agar terjadi hubungan timbal balik dari keduanya.
2.
Menejemen Public Relation.
Dalam suatu organisasi sanggat penting sekali
menjalankan fungsi memejemen untuk melaksanakan suatu rencana maupun kegiatan
adapun secara umum menejemen Humas (Public Relation) melalui
fungsi atau beberapa tahapan sebagai berikut.[9]
1)
Perencanaan (Planning)
2)
Pengorganisasian (Organizing)
3)
Pengkomunikasian (Communikating)
4)
Pengawasan (Controlling)
5)
Penilaian (Evaluating)
3.
Media Public Relation.
Suatu lembaga baik organisasi maupun perusahan
tidak bisa di peisahkan dengan suatu media, begitu pula dengan Publik Relation,
dalam melaksanakan suatu kegiata perju juga dengan bantuan suatu media. Media
Media merupakan bentuk jamak dari medium, dalam ilmu komunikasi media diartikan
sebagai: saluran, sarana penghubung, alat-alat komunikasi.[10]
Yosal Iriantara mengartikan
Media Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina
dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi
antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.[11]
Adapun media yang bisa di gunakan dalam Public
Relation adalah:[12]
1)
Media cetak. Adalah suatu media yang penyajian
pesanya tercetak, misalnya, hous jurnal, majalah, surat kabar (koran).
2)
Media elektronik, media elektronik seperti
Audio (Radio) dan Audio Visual (Televisi).
·
Radio.
Media komunikasi Radio atau yang biasa di sebut
media Audio merupakan media utama informasi, hiburan dan pendidikan masa yang
sangat populer. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran utama sebagai media
komunikasi.
·
Televisi.
Televisi merupakan suatu media komunikasi yang
sering di sebut audio visual, maksudnya suatu alat yang bisa memberikan
informasi melalui gambar dan suara,
3)
Sepecia event. Suatu kegiatan atau media
pertemuan langsung (face to face), misal : presentasi, diskusi panel,
seminar, pameran. dll.
4)
Media luar ruang. Media luar ruang adalah suatu
media komunikasi yang di sajikan di tempat umum senga kukuran yang lebih besar
misalnya sepanduk, papan reklame, benner, poster dll.
4.
Fungsi Public Relation
Menurut Maria "public relation
merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan
harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu
mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian
yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut". Hal ini sekedar
memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1)
Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik,
kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau
masyarakat pada umumnya.
2)
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik
yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3)
Unsur penting dalam manajemen guna mencapai
tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan
organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan
produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4)
Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara
organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik
sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan.
5.
Tujuan Public Relation.
Tujuan utama dari public relation adalah
mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan
opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.[13]
Menurut Rosady Ruslan tujuan public
relation adalah sebagai berikut:
1)
Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang
positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2) Mendorong
tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
3) Mengembangkan
sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
4) Efektif dalam
membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5)
Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins mendefinisikan dari sekian banyak hal yang
bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya
yang pokok adalah sebagai berikut:
1)
Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat
sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2) Untuk
meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3) Untuk
menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan
4) Untuk
memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar
baru
5) Untuk
mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan
untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
6) Untuk
memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan
dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian,
atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
7) Untuk mendidik
konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan
produk-produk perusahaan.
8) Untuk
meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali
setelah terjadinya suatu krisis
9) Untuk
meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko
pengambilalihan oleh pihak lain.
10) Untuk
menciptakan identitas perusahaan yang baru.
11) Untuk
menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan
perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
12) Untuk mendukung
keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
13) Untuk
memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau
produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar
dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14) Untuk
menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar
masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam
berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation
adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan
kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu public
relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan
bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak
dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
B.
Dakwah
1.
Pengertian Dakwah.
Dakwah, baik secara etimologis maupun secara
terminologis. Selain itu kata-kata dakwah dalam al-Qur’an yang pengertiannya
sama dengan dakwah. Kata dakwah berasal dari bahasa arab, dalam bentuk masdar
dari lapadz (دَعَا
– يَدْعُوْ – دَعْوَةُ ) yang artinya ajakan, seruan, panggilan.[14]
Untuk memberi pengertian dakwah secara Terminologis,
ada beberapa pendapat para ahli yang perlu dikemukakan di sini, diantaranya:[15]
Menurut Syamsuri Siddiq Dakwah adalah
segala usaha dan kegiatan yang disengaja dan berencana dalam ujud sikap, ucap
dan perbuatan yang mengandung ajakan dan seruan, baik langsung atau tidak
langsung di-tujukan kepada orang perorangan, masyarakat, maupun golongan supaya
tergugah jiwanya, terpanggil hatinya kepada ajaran Islam untuk selanjutnya
mempelajari dan menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
Syeh Ali
Mahpudz memberikan pengertian dakwah sebagai berikut :
حَثُ النَّاسُ عَلَ الْخَيْرِ
وَالْهُدَى وَالْأَمْرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ لِيَفُوْزُوْا
بِسَعَادَةِ الْعَاجِلِ وَالْأَجَلِ﴿ الشيخ علي
محفوظ﴾
Artinya: Mendorong manusia atas kebaikan dan petunjuk dan
menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran guna mend apatkan
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Thoha Yahya Omar memberikan
pengertian dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana
kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan Dakwah mengandung arti seluruh aktivitas manusia yang dilaksanakan
secara sadar dan terencana yang bertujuan merubah pola pikir dan tingkah laku
manusia secara dinamis ke arah yang lebih baik, sehingga terwujudnya
kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
2.
Fungsi Dakwah.
Adapun fungsi Dakwah adalah:[16]
1)
Dakwah berfungsi untuk menyebarkan islam kepada
manusia sebagai individu dan masyarakan sehingga mereka merasa rahmat islam
sebagai rahmatan lil alamin bagi seluruh mahluk Allah.
2)
Dakwah berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai
Islam dari generasi ke generasi kaum muslim berikutnya sehingga kelangsungan
ajaran islam berikutnya tidak terputus.
3)
Dakwah berfungsi meluruskan ahlak dan
mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.
3.
Tujuan Dakwah.
Tujuan merupakan pernyataan bermakna, yaitu
keniginan yang dijadikan pedoman manajemen puncak organisasi untuk meraih hasil
tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi tertentu.
1.
Tujuan Umum (mayor objektive).
Tujuan umum dakwah adalah mengajak ummat
manusia meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik kepada jalan yang
benar dan diridhoi Allah SWT. agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya
dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan
masalah pribadi, maupun sosial kemasyarakatan agar mendapat kehidupan di dunia
dan di akherat.
2.
Tujuan Khusus (minor objektive).
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan
sebagai perincian dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini di maksudkan agar dalam
pelaksanaan aktifitas dakwah dapat di ketahui arahnya secara jelas, maupun
jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah dan media apa
yang dipergunakan agar tidak terjadi miss komunikasi antara pelaksana dakwah
dengan audience (penerima dakwah) yang hanya di sebabkan karena masih umumnya
tujuan yang hendak dicapai.
Selain itu Tujuan dakwah itu adalah tujuan di
turunkan ajaran Islam bagi umat manusia itu sendiri, yaitu untuk membuat
manusia memiliki kualitas akidah, ibadah, serta akhlak yang tinggi, namun
Amrul Ahmat menyinggung tujuan dakwah adalah untuk mempengaruhi, cara
merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran indifidual dan
sosio kultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi
kehidupan.[17]
Dan Menjadikan manusia muslim mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan
bermasyarakat dan menyebarluaskan kepada masyarakat yang mula-mula apatis
terhadap Islam menjadi orang yang suka rela menerimanya sebagai petunjuk
aktivitas duniawi dan ukhrawi.Kebahagiaan ukhrawi merupakan tujuan final
setiap muslim. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan usaha yang
sungguh-sungguh dan penuh optimis melaksanakan dakwah.
4.
Media dakwah.
Media Dakwah adalah suatu alat saluran yang di
gunakan untuk menyebar luaskan pesan dakwah di dalam suatu masyarakat. Dalam
abad sekarang ini dakwah tidak bisa maksimat tanpa adanya media masa moderen
seperti: Radio, TV, Filem, Pers, Internet, dan sebagainya. Tidak ada yang bisa
membantah kemampuan media masa ini dalam penyebaran suatu agama.[18]
5.
Persamaan dan perbedaan Public Relation dengan
Dakwah.
Pada prinsipnya public relation
sebenarnya sudah ada dan diimplementasikan dalam kegiatan dakwah hanya saja
yang bebeda. Hal ini dapat diidentifikasi dari kesamaan dalam beberapa hal
diantaranya:[19]
a.
1. Persamaan Publik Relation dan Dakwah
1) Kesamaan tujuan
Kalau kita cermati antara tujuan public relation dan dakwah relatif sama yaitu
meyakinkan objek (perusahaan atau mad'u) untuk mengikuti atau melakukan pesan
yang disampaikan.
2) Pesan Pesan
yang disampaikan da'i dan PRO adalah term-term yang bersifat persuasif (ajakan
atau himbauan).
3) Objek Yang
menjadi objek dari public relation dan Dakwah sama sama aspek internal dan
eksternal lembaga.
4) Metode Metode
yang digunakan dalam penyampaian pesan atara public relation dan dakwah
sama-sama menggunakan berbagai pendekatan, diantara pendekatan psikologis,
bahasa, ekonomi dan berbagai hal yang dapat mendukung suksenya proses penyampaian
pesan kepada objek.
a. 2. Selain itu ada juga persamaan-persamaan
lainya seperti.
a.
Publik Relation dan Dakwah sama-sama mengunakan
prinsip menejemen untuk mengontrol pelaksanaan kerjanya.
b.
Publik relation dengan Dakwah sama-sama
mengunakan publik dan masyarakat sebagai objeknya.
c.
Publik relation dan dakwah dalam proses
pelaksanaanya sama-sama mengunakan media yaitu media elektronik (Visual dan
Audio Visual), Cetak, luar ruangan dll.
d.
Publik relation dan Dakwah sama-sama berfungsi
untuk mempengaruhi pola pikir suatu masyarakat.
e.
Public Relation dan Dakwah sama-sama menerapkan
proses komunikasi dengan masyarakat sebagai komunikan.
b.
Adapun perbedaan antara dakwah dan Public
Relation adalah.
a.
Pesan yang di sampaikan dalam Public Relation
lebih bersifat khusus, maksutnya pesan tersebut sesuai tujuan dari lembaga atau
organisasi tersebut, sedangkan dakwah lebih bersifat materi-materinya bersifat
keislaman.
b.
Dalam dakwah perubahan opini atau pendapat
masyarakat lebih di tanggapi secara lemah lembut sedangkan untuk Public
Relation selain mengunakan cara yang bijaksana juga di tawarkan dengan
pemaksaan.
c.
Dakwah lebih mengutamakan kepentingan dunia dan
Akhirat sedangkan untuk Public Relation hanya keduniawian semata.
6. Peran Public Relation Dalam Dakwah
اُدْعُ إِلَىٰ سَبِيْلِ
رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ
بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِيْنَ ﴿النحل : ١٢٥﴾
"Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (aN-Nahli :
125)
Dari Ayat di
atas jelas bahwa Allah SWT telah menciptakan semua manusia sebagai seorang
penyeru. Tetapi Allah tidak begitu saja menetapkan manusia sebagai penyeru, Dia
memberikan aturan main atau petunjuk teknisnya. Hal ini terindikasi dengan
adanya perkataan hikmah, perkataan yang baik dan perdebatan yang baik. Bisa
dibayangkan seandainya juknis (petunjuk teknis) ini tidak ada, maka manusia
akan melakukan apapun untuk melaksanakan perintah Allah dalam menyeru (dakwah).
Jangankan tidak adanya juknis, ketika juknis tersebut tidak dipahami secara
utuh saja maka fatal akibatnya.
Kita pun dapat
melihat kondisi real di masyarakat, di mana banyak sekali pemaksaan - pemaksaan
yang tidak beretika, ajakan-ajakan yang tidak persuasif dan meyakinkan ummat
yang dilakukan oleh mereka yang notabene juru dakwah. Kalaupun tidak terlalu
ekstrim dan berlebihan, hal inilah yang terjadi pada Da'i-da'i garis keras
(baca: Islam fundamental). Maka sudah bisa diprediksi hasilnya pun akan jauh
dari term Islam rahmatan lil Alamin, bahkan dakwah seperti yang dilakukan
mereka justru akan menimbulkan kekacauan dan menghambat proses dakwah Islam
yang sesuai petunjuk yang sebenarnya. Hal ini membuktikan bahwa betapa penting
petunjuk teknis dalam dakwah.
Dalam Ayat di
atas dijelaskan secara implisit tentang aturan main sebagai Da'i (baca: PRO [Public
relation Officer]). Kalau kita bandingkan dengan tujuan public relation di
atas jelas sekali bahwa Allah telah memberikan petunjuk psikologis yang menjadi
dasar untuk mencapai tujuan public relation. Setidaknya ada dua indikator yang
dapat kita temukan dalam ayat di atas, diantaranya:
Pencitraan diri
yang baik. Allah mewajibkan kepada kita untuk berdakwah dengan prinsip hikmah
(kebaikan). Dengan memperlihatkan kebaikan (jujur, amanah, benar,empati dsb),
maka mad'u secara psikologis akan mudah percaya dan yakin terhadap apa yang
disampaikan oleh Da'i.
Hubungan yang
harmonis. dalam public relation, sebelum mengkomunikasikan informasi kepada
pihak yang menjadi objek maka dia harus terlebih dahulu menjalin hubungan yang
harmonis. Hal ini dilakukan supaya pesan-pesan yang akan disampaikan cepat
dipahami dan diterima, sehingga kecil kemungkinan adanya penolakan dari pihak
penerima informasi. Begitu pula dalam ayat di atas , Allah menyuruh kita untuk
menjalin hubugan yang harmonis dengan melakukan diskusi-diskusi yang beretika.
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Public Relation adalah fungsi menejemen yang
menjalankan program kerja secara terencana, dan dalam kerja tersebut bertujuan
untuk menumbuhkan citra baik suatu lembaga yang menauginya supaya tumbuh
kepercayaan masyarakan sehingga terbentuk hubungan timbal balik. Dakwah ialah
mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan, baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan, untuk kemaslahatan
dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Pada dasarnya public relation dan Kegiatan
Dakwah islamiah memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan, adapun kesamaannya
adalah pada tujuannya, sama-sama menyampaikan pesan, mengunakan media baik
elektronik maupun cetak, sama Objeknya, metode yang di gunakan, sama-sama
mempengaruhi masyarakat dll.
Sedangkan untuk perbedaanya lebih kedalam apa
yang di sampaikan PR hanya konsen kepada keperluan lembaga tersebut segangkan
dakwah lebih kepada kepentingan ajaran Islam sehingga bisa di lihat pesan PR
untuk kesejahtraan di dunia segangkan Dakwah untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat.
[1] Colin
Coulson-Thomas, 1993, Publick Relation Pedoman praktis untuk PR,
Jakarta;
PT Bumi Aksara, Hal 3
[2] Rosady
Ruslan, 2003, Menejemen Public Relation Dan Media Komunikasi, Jakarta;
PT Raja Grafindo Persada,Hal 25
[3] Coulsin-Thomas,
2002
[4] Maria,
2002, p.7
[5] Crystallizing,
2000
[6] Widjaja,2001
[7] Maria,
2002
[8] Wilcox
dan Cameron,2006,p.5
[9] Ibid,
Rusady
[10] Maria
Assumta Rumanti, 2002, Dasar-Dasar Public Relation, Jakarta: Grafindo,
hal 117
[11] Iriantara,
2005, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, hal 32
[12] Ibid,
Maria Assumta Rumanti, hal 118
[13] Davis,
2003
[14] Ali
Aziz, 2004, Ilmu Dakwah, Jakarta; Prenada Media, Hal 2
[15] Ibid,
Aziz, Ilmu Dakwah, hal 4-5
[16] Ibid,
Aziz, Ilmu Dakwah, hal 55
[17] Ibid,Aziz,
Hal 60
[18] Ibid,
Aziz, Hal 150
[19] http://yousave4note.blogspot.com/2011/02/implementasi-public-relation-dalam.html