Setiap umat Islam pasti mendambakan pergi ke Tanah
Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Melaksanakan rukun Islam kelima ini seolah
menyempurnakan rukun Islam lainnya. Namun, banyak pengorbanan untuk bisa sampai
ke sana, karena pada kenyataannya sejak zaman dahulu, ibadah haji tidaklah
mudah.
Ka’bah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS setelah
mendapatkan perintah dari Allah SWT. Sejak saat itu juga, Nabi Adam
diperintahkan untuk melakukan tawaf (berjalan mengelilingi Ka’bah). Namun
banjir besar pada masa Nabi Nuh ternyata ikut menghancurkan Ka’bah. Akhirnya
Ka’bah dibangun kembali pada masa Nabi Ibrahim.
Pada masa Nabi Ibrahim, Allah SWT memerintahkan Nabi
Ibrahim untuk membangun kembali Ka’bah dan menyeru seluruh umat manusia
supaya melakukan Tawaf. Pada masa ini jugalah dimulai ritual haji yang akhirnya
kita laksanakan sampai sekarang. Misalnya saja Tata cara lempar Jumroh di Mina.
Pada saat itu Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri,
Nabi Ismail. Sepanjang perjalanan, setan terus menerus membisiki Nabi Ibrahim
agar imannya goyah dan membatalkan rencananya untuk mengorbankan Nabi Ismail.
Bukannya menjadi goyah, Nabi Ibrahim malah melempari setan dengan batu.
Kesabaran Nabi Ibrahim pun tidak sia-sia. Allah mengganti Ismail dengan seekor
domba tepat sebelum Nabi Ibrahim menyentuh leher Ismail.
Selain itu ada Ibadah Sa’i atau berlari kecil antara
bukit Shafa dan Marwah. Ibadah ini melambangkan pengorbanan dan dedikasi Siti
Hajar ketika ditinggalkan Nabi Ibrahim di tengah-tengah gurun pasir yang panas.
Saat itu Siti Hajar ingin mencarikan air untuk Ismail yang masih bayi. Beliau
berlari ke bukit Shafa untuk mencari air. Karena tidak menemukannya, beliau
kembali lagi ke bukit Marwah, dan beliau melakukan itu sebanyak 7 kali, hingga akhirnya
munculah sebuah sumber mata air yang kita kenal dengan mata air Zamzam.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Ka’bah sempat menjadi
tempat pemujaan berhala oleh kaum Quraisy. Di sana selalu tercium aroma
kemenyan dan berhala-berhala terpajang di setiap sudut. Akhirnya Nabi Muhammad
SAW mendapatkan wahyu untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun 6 Hijriyah.
Namun karena dijegal oleh kaum Quraisy, Nabi Muhammad SAW tidak bisa
melaksanakan ibadah haji saat itu. Tetapi pada saat yang sama, Nabi Muhammad
SAW menyepakati perjanjian Hudaibiyah yang akhirnya membuat beliau dapat
melaksanakan ibadah haji pada tahun 9 Hijriyah.
No comments:
Post a Comment