Saturday, January 18, 2014

PRO

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di era globalisasi ini informasi cenderung semakin membanjiri siapapun dan dimanapun dia berada. Dengan semakin melimpahnya informasi maka timbulah term-term baru dalam berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan yang digunakan oleh sumber informasi dalam pendistribusian pesan kepada khalayak. Hal ini dimaksudkan untuk meringkas pesan – pesan agar menjadi lebih sederhana dan mudah difahami.
Perkembangan term-term dalam komuikasi pun tak terlepas dari melimpahnya informasi yang membanjiri dunia. Dari sekian banyak term komunikasi ada beberapa term baru yan semakin populer di masyarakat, diantaranya adalah public relation. Public relation adalah turunan dari ilmu komunikasi yang berarti usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
Public Relation adalah fungsi menejemen yang sanggat berperan penting dalam suatu lembaga keorganisasian maupun perusahaan, dengan adanya Public Relation maka suatu lembaga bisa di kenal di dalam suatu masyarakat atau Publiknya, tanpa Public Relation suatu perusahaan tidak bisa berperan aktiv dalam suatu masyarakat, maka dari itu Public Relation harus ada di dalam suatu lembaga, baik organisasi maupun perusahaan.
Adapun dalam suatu menejemen Dakwah yang sifatnya untuk mempengaruhi masyarakat agar selalu berjalan di jalan yang di ridohi Allah, dakwah juga perlu mengunakan suaru menejemen yang sama halnya yang di gunakan dalam Public Relation sehingga dalam penerapan kerjanya Dakwah dan Public Relation mempunyai banyak kesamaan namun juga ada perbedaanya, misalnya dalam Dakwah materi yang di sampaikan adalah hal-hal yang mengandung keagamaan dan orentasinya untuk kepentingan dunia dan akhirat.
Sedangkan untuk Public Relation pesan yang di sampaikan yaitu sesuai dengan kepentingan perusahaan atau lembaga itu sendiri, sedangkan untuk orentasinya hanya untuk kepentingan masyarakan dan perusahhan di dunia saja, dan masih banyak persamaan dan perbedaannya.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa definisi Publick Relation?
  1. Apa Tujuan Public Relation?
  2. Bagaimana fungsi Public Relation?
4.      Apa yang di maksud dengan Dakwah Islamiah?
  1. Bagaimana Peran public relation dalam Dakwah?
6.      Apa kesamaan antara Publick Relation dengan Dakwah?
Makalah ini disajikan berdasarkan studi literature-literatur yang berhubungan dengan kajian public relation dan dakwah serta dari pengetahuan penulis yang didapat di ruang kuliah.




BAB  I
PEMBAHASAN
A.    Publick Relation
1.      Pengertian Public Relation
          Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja guna membangun dan memperetahankan pengertian timbal-balik antara Organisasi dan Masyarakat.[1] Public Relation adalah fungsi menejemen yang menilai sikap public mengidentifikasikan dan tata cara organisasi demi kepentingan publicnya, serta merencanakan suatu progran kegiatan dan komunikasi untuk memper oleh pengertian dan dukungan publiknya.[2] Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi.[3]
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karenapublic relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.[4]
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa "public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan. Sedangkan Marston mengatakan "public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Scholz mengatakan bahwa "public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak".

Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1.      Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.[5]
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu.[6]
2.      Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama.[7]
Dalam buku dasar-dasar public relation juga mengatakan bahwa "public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluatingpublic opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests".[8] yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Jadi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwasanya Public Relation adalah fungsi menejemen yang ada di suatu lembaga organisasi maupun perusahaan yang membagun komunikasi dengan Public lembaga tersebut agar terjadi hubungan timbal balik dari keduanya.

2.      Menejemen Public Relation.
Dalam suatu organisasi sanggat penting sekali menjalankan fungsi memejemen untuk melaksanakan suatu rencana maupun kegiatan adapun secara umum menejemen Humas (Public Relation) melalui fungsi atau beberapa tahapan sebagai berikut.[9]
1)      Perencanaan (Planning)
2)      Pengorganisasian (Organizing)
3)      Pengkomunikasian (Communikating)
4)      Pengawasan (Controlling)
5)      Penilaian (Evaluating)

3.      Media Public Relation.
Suatu lembaga baik organisasi maupun perusahan tidak bisa di peisahkan dengan suatu media, begitu pula dengan Publik Relation, dalam melaksanakan suatu kegiata perju juga dengan bantuan suatu media. Media Media merupakan bentuk jamak dari medium, dalam ilmu komunikasi media diartikan sebagai: saluran, sarana penghubung, alat-alat komunikasi.[10]
Yosal Iriantara mengartikan Media Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.[11]
Adapun media yang bisa di gunakan dalam Public Relation adalah:[12]
1)      Media cetak. Adalah suatu media yang penyajian pesanya tercetak, misalnya, hous jurnal, majalah, surat kabar (koran).
2)      Media elektronik, media elektronik seperti Audio (Radio) dan Audio Visual (Televisi).
·         Radio.
Media komunikasi Radio atau yang biasa di sebut media Audio merupakan media utama informasi, hiburan dan pendidikan masa yang sangat populer. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran utama sebagai media komunikasi.
·         Televisi.
Televisi merupakan suatu media komunikasi yang sering di sebut audio visual, maksudnya suatu alat yang bisa memberikan informasi melalui gambar dan suara,
3)      Sepecia event. Suatu kegiatan atau media pertemuan langsung (face to face), misal : presentasi, diskusi panel, seminar, pameran. dll.
4)      Media luar ruang. Media luar ruang adalah suatu media komunikasi yang di sajikan di tempat umum senga kukuran yang lebih besar misalnya sepanduk, papan reklame, benner, poster dll.

4.      Fungsi Public Relation
Menurut Maria "public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut". Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1)      Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2)      Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3)      Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4)      Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

5.      Tujuan Public Relation.
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.[13]
Menurut Rosady Ruslan tujuan public relation adalah sebagai berikut:
1)       Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2)       Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
3)       Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
4)       Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5)       Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
1)       Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2)       Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3)       Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan
4)       Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru
5)       Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
6)       Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
7)       Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8)       Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis
9)       Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
10)   Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
11)   Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
12)   Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
13)   Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14)   Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
B.     Dakwah
1.      Pengertian Dakwah.
Dakwah, baik secara etimologis maupun secara terminologis. Selain itu kata-kata dakwah dalam al-Qur’an yang pengertiannya sama dengan dakwah. Kata dakwah berasal dari bahasa arab, dalam bentuk masdar dari lapadz (دَعَا – يَدْعُوْ – دَعْوَةُ  ) yang artinya ajakan, seruan, panggilan.[14]
Untuk memberi pengertian dakwah secara Terminologis, ada beberapa pendapat para ahli yang perlu dikemukakan di sini, diantaranya:[15]
Menurut Syamsuri Siddiq Dakwah adalah segala usaha dan kegiatan yang disengaja dan berencana dalam ujud sikap, ucap dan perbuatan yang mengandung ajakan dan seruan, baik langsung atau tidak langsung di-tujukan kepada orang perorangan, masyarakat, maupun golongan supaya tergugah jiwanya, terpanggil hatinya kepada ajaran Islam untuk selanjutnya mempelajari dan menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
Syeh Ali Mahpudz memberikan pengertian dakwah sebagai berikut :
حَثُ النَّاسُ عَلَ الْخَيْرِ وَالْهُدَى وَالْأَمْرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ لِيَفُوْزُوْا بِسَعَادَةِ الْعَاجِلِ وَالْأَجَلِ﴿ الشيخ علي محفوظ
Artinya: Mendorong manusia atas kebaikan dan petunjuk dan menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran guna mend apatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Thoha Yahya Omar memberikan pengertian dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan Dakwah mengandung arti seluruh aktivitas manusia yang dilaksanakan secara sadar dan terencana yang bertujuan merubah pola pikir dan tingkah laku manusia secara dinamis ke arah yang lebih baik, sehingga terwujudnya kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
2.      Fungsi Dakwah.
Adapun fungsi Dakwah adalah:[16]
1)      Dakwah berfungsi untuk menyebarkan islam kepada manusia sebagai individu dan masyarakan sehingga mereka merasa rahmat islam sebagai rahmatan lil alamin bagi seluruh mahluk Allah.
2)      Dakwah berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi kaum muslim berikutnya sehingga kelangsungan ajaran islam berikutnya tidak terputus.
3)      Dakwah berfungsi meluruskan ahlak dan mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.
3.      Tujuan Dakwah.
Tujuan merupakan pernyataan bermakna, yaitu keniginan yang dijadikan pedoman manajemen puncak organisasi untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi tertentu.
1.      Tujuan Umum (mayor objektive).
Tujuan umum dakwah adalah mengajak ummat manusia meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik kepada jalan yang benar dan diridhoi Allah SWT. agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan masalah pribadi, maupun sosial kemasyarakatan agar mendapat kehidupan di dunia dan di akherat.
2.      Tujuan Khusus (minor objektive).
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan sebagai perincian dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini di maksudkan agar dalam pelaksanaan aktifitas dakwah dapat di ketahui arahnya secara jelas, maupun jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah dan media apa yang dipergunakan agar tidak terjadi miss komunikasi antara pelaksana dakwah dengan audience (penerima dakwah) yang hanya di sebabkan karena masih umumnya tujuan yang hendak dicapai.
Selain itu Tujuan dakwah itu adalah tujuan di turunkan ajaran Islam bagi umat manusia itu sendiri, yaitu untuk membuat manusia memiliki kualitas akidah, ibadah, serta akhlak yang tinggi, namun  Amrul Ahmat menyinggung tujuan dakwah adalah untuk mempengaruhi, cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran indifidual dan sosio kultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan.[17] Dan Menjadikan manusia muslim mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan menyebarluaskan kepada masyarakat yang mula-mula apatis terhadap Islam menjadi orang yang suka rela menerimanya sebagai petunjuk aktivitas duniawi dan ukhrawi.Kebahagiaan ukhrawi merupakan tujuan final setiap muslim. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dan penuh optimis melaksanakan dakwah.
4.      Media dakwah.
Media Dakwah adalah suatu alat saluran yang di gunakan untuk menyebar luaskan pesan dakwah di dalam suatu masyarakat. Dalam abad sekarang ini dakwah tidak bisa maksimat tanpa adanya media masa moderen seperti: Radio, TV, Filem, Pers, Internet, dan sebagainya. Tidak ada yang bisa membantah kemampuan media masa ini dalam penyebaran suatu agama.[18]
5.      Persamaan dan perbedaan Public Relation dengan Dakwah.
  Pada prinsipnya public relation sebenarnya sudah ada dan diimplementasikan dalam kegiatan dakwah hanya saja yang bebeda. Hal ini dapat diidentifikasi dari kesamaan dalam beberapa hal diantaranya:[19]
a.       1. Persamaan Publik Relation dan Dakwah
1)      Kesamaan tujuan Kalau kita cermati antara tujuan public relation dan dakwah relatif sama yaitu meyakinkan objek (perusahaan atau mad'u) untuk mengikuti atau melakukan pesan yang disampaikan.
2)      Pesan Pesan yang disampaikan da'i dan PRO adalah term-term yang bersifat persuasif (ajakan atau himbauan).
3)      Objek Yang menjadi objek dari public relation dan Dakwah sama sama aspek internal dan eksternal lembaga.
4)      Metode Metode yang digunakan dalam penyampaian pesan atara public relation dan dakwah sama-sama menggunakan berbagai pendekatan, diantara pendekatan psikologis, bahasa, ekonomi dan berbagai hal yang dapat mendukung suksenya proses penyampaian pesan kepada objek.
a.  2. Selain itu ada juga persamaan-persamaan lainya seperti.
a.       Publik Relation dan Dakwah sama-sama mengunakan prinsip menejemen untuk mengontrol pelaksanaan kerjanya.
b.      Publik relation dengan Dakwah sama-sama mengunakan publik dan masyarakat sebagai objeknya.
c.       Publik relation dan dakwah dalam proses pelaksanaanya sama-sama mengunakan media yaitu media elektronik (Visual dan Audio Visual), Cetak, luar ruangan dll.
d.      Publik relation dan Dakwah sama-sama berfungsi untuk mempengaruhi pola pikir suatu masyarakat.
e.       Public Relation dan Dakwah sama-sama menerapkan proses komunikasi dengan masyarakat sebagai komunikan.
b.      Adapun perbedaan antara dakwah dan Public Relation adalah.
a.       Pesan yang di sampaikan dalam Public Relation lebih bersifat khusus, maksutnya pesan tersebut sesuai tujuan dari lembaga atau organisasi tersebut, sedangkan dakwah lebih bersifat materi-materinya bersifat keislaman.
b.      Dalam dakwah perubahan opini atau pendapat masyarakat lebih di tanggapi secara lemah lembut sedangkan untuk Public Relation selain mengunakan cara yang bijaksana juga di tawarkan dengan pemaksaan.
c.       Dakwah lebih mengutamakan kepentingan dunia dan Akhirat sedangkan untuk Public Relation hanya keduniawian semata.

6.      Peran Public Relation Dalam Dakwah

اُدْعُ إِلَىٰ سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ﴿النحل : ١٢٥
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (aN-Nahli : 125)
Dari Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT telah menciptakan semua manusia sebagai seorang penyeru. Tetapi Allah tidak begitu saja menetapkan manusia sebagai penyeru, Dia memberikan aturan main atau petunjuk teknisnya. Hal ini terindikasi dengan adanya perkataan hikmah, perkataan yang baik dan perdebatan yang baik. Bisa dibayangkan seandainya juknis (petunjuk teknis) ini tidak ada, maka manusia akan melakukan apapun untuk melaksanakan perintah Allah dalam menyeru (dakwah). Jangankan tidak adanya juknis, ketika juknis tersebut tidak dipahami secara utuh saja maka fatal akibatnya.
Kita pun dapat melihat kondisi real di masyarakat, di mana banyak sekali pemaksaan - pemaksaan yang tidak beretika, ajakan-ajakan yang tidak persuasif dan meyakinkan ummat yang dilakukan oleh mereka yang notabene juru dakwah. Kalaupun tidak terlalu ekstrim dan berlebihan, hal inilah yang terjadi pada Da'i-da'i garis keras (baca: Islam fundamental). Maka sudah bisa diprediksi hasilnya pun akan jauh dari term Islam rahmatan lil Alamin, bahkan dakwah seperti yang dilakukan mereka justru akan menimbulkan kekacauan dan menghambat proses dakwah Islam yang sesuai petunjuk yang sebenarnya. Hal ini membuktikan bahwa betapa penting petunjuk teknis dalam dakwah.
Dalam Ayat di atas dijelaskan secara implisit tentang aturan main sebagai Da'i (baca: PRO [Public relation Officer]). Kalau kita bandingkan dengan tujuan public relation di atas jelas sekali bahwa Allah telah memberikan petunjuk psikologis yang menjadi dasar untuk mencapai tujuan public relation. Setidaknya ada dua indikator yang dapat kita temukan dalam ayat di atas, diantaranya:
Pencitraan diri yang baik. Allah mewajibkan kepada kita untuk berdakwah dengan prinsip hikmah (kebaikan). Dengan memperlihatkan kebaikan (jujur, amanah, benar,empati dsb), maka mad'u secara psikologis akan mudah percaya dan yakin terhadap apa yang disampaikan oleh Da'i.
Hubungan yang harmonis. dalam public relation, sebelum mengkomunikasikan informasi kepada pihak yang menjadi objek maka dia harus terlebih dahulu menjalin hubungan yang harmonis. Hal ini dilakukan supaya pesan-pesan yang akan disampaikan cepat dipahami dan diterima, sehingga kecil kemungkinan adanya penolakan dari pihak penerima informasi. Begitu pula dalam ayat di atas , Allah menyuruh kita untuk menjalin hubugan yang harmonis dengan melakukan diskusi-diskusi yang beretika.

BAB II
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Public Relation adalah fungsi menejemen yang menjalankan program kerja secara terencana, dan dalam kerja tersebut bertujuan untuk menumbuhkan citra baik suatu lembaga yang menauginya supaya tumbuh kepercayaan masyarakan sehingga terbentuk hubungan timbal balik. Dakwah ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Pada dasarnya public relation dan Kegiatan Dakwah islamiah memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan, adapun kesamaannya adalah pada tujuannya, sama-sama menyampaikan pesan, mengunakan media baik elektronik maupun cetak, sama Objeknya, metode yang di gunakan, sama-sama mempengaruhi masyarakat dll.
Sedangkan untuk perbedaanya lebih kedalam apa yang di sampaikan PR hanya konsen kepada keperluan lembaga tersebut segangkan dakwah lebih kepada kepentingan ajaran Islam sehingga bisa di lihat pesan PR untuk kesejahtraan di dunia segangkan Dakwah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.



[1] Colin Coulson-Thomas, 1993, Publick Relation Pedoman praktis untuk PR, Jakarta;
PT Bumi Aksara, Hal 3
[2] Rosady Ruslan, 2003, Menejemen Public Relation Dan Media Komunikasi, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada,Hal 25
[3] Coulsin-Thomas, 2002
[4] Maria, 2002, p.7
[5] Crystallizing, 2000
[6] Widjaja,2001
[7] Maria, 2002
[8] Wilcox dan Cameron,2006,p.5
[9] Ibid, Rusady
[10] Maria Assumta Rumanti, 2002, Dasar-Dasar Public Relation, Jakarta: Grafindo, hal 117
[11] Iriantara, 2005, Media Relations; Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal 32
[12] Ibid, Maria Assumta Rumanti, hal 118
[13] Davis, 2003
[14] Ali Aziz, 2004, Ilmu Dakwah, Jakarta; Prenada Media, Hal 2
[15] Ibid, Aziz, Ilmu Dakwah, hal 4-5
[16] Ibid, Aziz, Ilmu Dakwah, hal 55
[17] Ibid,Aziz, Hal 60
[18] Ibid, Aziz, Hal 150
[19] http://yousave4note.blogspot.com/2011/02/implementasi-public-relation-dalam.html