Monday, March 30, 2015

Sejarah singkat ibadah haji



Setiap umat Islam pasti mendambakan pergi ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Melaksanakan rukun Islam kelima ini seolah menyempurnakan rukun Islam lainnya. Namun, banyak pengorbanan untuk bisa sampai ke sana, karena pada kenyataannya sejak zaman dahulu, ibadah haji tidaklah mudah.
Ka’bah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT. Sejak saat itu juga, Nabi Adam diperintahkan untuk melakukan tawaf (berjalan mengelilingi Ka’bah). Namun banjir besar pada masa Nabi Nuh ternyata ikut menghancurkan Ka’bah. Akhirnya Ka’bah dibangun kembali pada masa Nabi Ibrahim.
Pada masa Nabi Ibrahim, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun kembali Ka’bah dan  menyeru seluruh umat manusia supaya melakukan Tawaf. Pada masa ini jugalah dimulai ritual haji yang akhirnya kita laksanakan sampai sekarang. Misalnya saja Tata cara lempar Jumroh di Mina. Pada saat itu Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri, Nabi Ismail. Sepanjang perjalanan, setan terus menerus membisiki Nabi Ibrahim agar imannya goyah dan membatalkan rencananya untuk mengorbankan Nabi Ismail. Bukannya menjadi goyah, Nabi Ibrahim malah melempari setan dengan batu. Kesabaran Nabi Ibrahim pun tidak sia-sia. Allah mengganti Ismail dengan seekor domba tepat sebelum Nabi Ibrahim menyentuh leher Ismail.
Selain itu ada Ibadah Sa’i atau berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Ibadah ini melambangkan pengorbanan dan dedikasi Siti Hajar ketika ditinggalkan Nabi Ibrahim di tengah-tengah gurun pasir yang panas. Saat itu Siti Hajar ingin mencarikan air untuk Ismail yang masih bayi. Beliau berlari ke bukit Shafa untuk mencari air. Karena tidak menemukannya, beliau kembali lagi ke bukit Marwah, dan beliau melakukan itu sebanyak 7 kali, hingga akhirnya munculah sebuah sumber mata air yang kita kenal dengan mata air Zamzam. 
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Ka’bah sempat menjadi tempat pemujaan berhala oleh kaum Quraisy. Di sana selalu tercium aroma kemenyan dan berhala-berhala terpajang di setiap sudut. Akhirnya Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun 6 Hijriyah. Namun karena dijegal oleh kaum Quraisy, Nabi Muhammad SAW tidak bisa melaksanakan ibadah haji saat itu. Tetapi pada saat yang sama, Nabi Muhammad SAW menyepakati perjanjian Hudaibiyah yang akhirnya membuat beliau dapat melaksanakan ibadah haji pada tahun 9 Hijriyah.