Monday, October 26, 2015

Jalan yang ku pilih

Mungkin pernah aku rasakan masa-masa jenuh untuk terus dalam kesendirian ini, Kadang serasa membutuhkan sandaran hati, tempat berbagi harapan, cinta, tangis dan bahagia
Kadang Serasa dunia ini terlalu sepi tanpa ada yang menantiku pulang, tanpa panggilan sayang & tangis bayi-bayi mungil calon penegak agama. Penantian yang terkadang aku lalui dengan gerimis air mata serta rayuan pada Sang Segala Maha .
Memang hingga kini yang kuminta belum juga tiba,
Mungkin sekarang, dia tak ada dalam pandangku, tak dekat, tak nyata, namun mimpinya dekat dengan mimpiku, Cita-citanya tergantung indah disisiku, dan hatinya berharap akan kehadiranku . Aku dan dia terpisah jarak ..
Namun aku tau dalam setiap jatuh bangun dan setiap suka duka ada rindu untuk segera bertemu .. Aku dan dia terpisah waktu, namun bersama berjuang memulung keping-keping semangat atas perjuangan memantaskan diri ..  Aku & dia terpisah peristiwa, tapi kami saling mengingat bahwa di ujung sana ada yang sama2 berjuang, sama2 mendoakan agar hati tetap terjaga ..
Biarpun jarak kita jauh, biar kehidupan kita terjadi sendiri-sendiri, biar cerita kita sudah beda cerita, biar peran kita beda kisah, Namun dalam diam tetap merintih harapan biar kehidupan membawa kita ke takdir yang sama
Duhai Yang Maha Berkuasa,
Pada setiap perasaan yang mengacak-acak ketegaran hati yang telah aku susun sekeras karang,
Selipkan seberapa saja ketenangan di utara selatan barat timurku ini, setidaknya untuk mengusir kegelisahanku atas penantian panjang ini ..
Doa pelan dari desir hatiku ini adalah cinta dalam setiap harap dalam sujud-sujudku , Yang kuceritakan segalanya pada-MU Sang Pembolak Balik Hati , Yang kutitipkan hati dan harapnya hanya pada-MU ..
Yang tak ada Doa lainnya kecuali kuminta kasih sayang-MU tercurah untuknya agar dia senantiasa bahagia ..



No comments:

Post a Comment